SedangkanSuki, adik Keiko, yang masih duduk di bangku SD menjalankan toko minum teh. Suki memang memiliki karakter yang unik dan misterius. Dengan tubuh mungilnya, banyak orang nggak akan tahu kalau ia justru memiliki pemikiran yang sangat dewasa. Setelah menemui Suki yang ternyata adalah penghuni apartemen tepat di bawahnya, Emina pun mulai
“Jam tiga dini hari, sweter, dan jalanan yang gelap dan sepi 
. Ada peta, petunjuk; dan Jakarta menjadi tempat yang belum pernah kami datangi sebelumnya.” Mawar, hyacinth biru, dan melati. Dibawa balon perak, tiga bunga ini diantar setiap hari ke balkon apartemen Emina. Tanpa pengirim, tanpa pesan; hanya kemungkinan adanya stalker mencurigakan yang tahu alamat tempat tinggalnya. Ketika—tanpa rasa takut—Emina mencoba menelusuri jejak sang stalker, pencariannya mengantarkan dirinya kepada gadis kecil misterius di toko bunga, kamar apartemen sebelah tanpa suara, dan setumpuk surat cinta berisi kisah yang terlewat di hadapan bangunan-bangunan tua Kota Jakarta. Cover Novel – Dok. Pribadi Paperback, 280 pages Published May 2016 by Gramedia Widiasarana Indonesia ISBN13 9786023754847 Rating ⭐⭐⭐⭐ –STYLE– Cover apik. Tapi yang lebih menarik emang judulnya. Setelah membaca blurbnya saya tahu kenapa diberi judul Jakarta Sebelum Pagi, cerita di dalamnya akan bersettingkan Jakarta dan midnight. Unik dan sangat cerdas. Pun karena penulis memilih penyakit sentuhanfobia dan suarafobia untuk Abel. Karena dengan itu midnight excursion mereka berdua Emina dan Abel akan terjadi. “Saya pernah melewati masa-masa ketik takut pada suara saya sendiri.”—hlm. 132 Ketika meneliti covernya, pasti akan menemukan label kuning bertuliskan PENULIS PEMENANG SAYEMBARA DKJ 2014, yup Ziggy Z memang menjadi juara II dalam sayembara tersebut dengan judul Di Tanah Lada oleh sebab itu akan sangat terasa perbedaan gaya bahasa novel biasa dan yang menang lomba. “Krisis lahan di Ibu Kota, sepertinya, mempersempit jarak antar tempat tinggal; meskipun nggak berarti mendekatkan penghuninya.”—hlm. 13 –SETTING– Di JSP ini bahasa yang dipakai cukup tinggi berat, njlimet, banyak fast move jadi terkadang harus baca ulang lagi, tapi tetap saja keren abis dengan banyak majas dan pembawaan yang lancar bahkan terkesan blak-blakan. Sama sekali bukan sesuatu yang buruk atau menyinggung, penulis menggunakan POV 1 yang blak-blakan untuk membangun karakter Emina. “Kamu selalu membicarakan hal yang aneh, dan cara bicara kamu aneh. Tapi, karena kamu bicara, saya jadi berani bicara.”—hlm. 130 Bunga Hyacinth source google –PLOT– Emina perempuan seperempat abad yang memiliki sedikit teman karena ia termasuk orang yang sinting dan selalu menyamakan orang-orang dengan babi. Tapi semua teman yang ia miliki adalah best friends yang ia sayang. Sedikit tapi sangat dekat. Sayangnya frekuensi kata babi yang muncul di novel ini kadang bikin bikin jengah tapi juga penasaran kenapa sih penulis ini ngomongin babi mulu? Selain itu topik pembicaraan lain yang frekuensinya cukup tinggi adalah topik Komunikasi Alternatif. Kehidupan Emina dipenuhi oleh orang-orang yang sering menggunakan komunikasi alternatif itu kata Emina, seperti kakek Emina dengan komunikasi alternatifnya yaitu berdehem, Abel dengan teka-teki dan perhatian setara stalker, dan Suki—anak 12 tahun yang terasa seperti orang dewasa—yang bijak. Komunikasi itu kadang membuat humornya tambah asik apalagi tiap kali pembaca dibikin drop, di akhir bab akan dibuat kubangan’ berisi humor yang aseli bikin emosi balik lagi. “Kecoa’s favorite music is screamo. Screamo people who saw them flying.”—hlm. 39 “Kami berdua menangis di dapur. Dan, bukan karena ada kecoa terbang.”—hlm. 240 –SIMILAR– Jakarta Sebelum Pagi adalah karya kedua dari Ziggy Z yang saya baca. Sebelumnya ada Dear Miss Tuddels yang saya baca satu tahun lalu dengan nama pena Ginger Elyse Shelley. Ntah kenapa ia memakai nama asli dan pena padahal biasanya jika penulis mempunyai lebih dari satu nama maka itu dikhususkan untuk tiap genre. Sedangkan JSP dan DMT ini masih terkesan mirip genrenya. Sama-sama misteri dan sepertinya hampir seluruh karyanya ada unsur misteri. Mungkinkah karena perbedaan setting jadi napen-nya kayak orang luar negeri? Karena ketenarannya tersebut saya pun bertanya-tanya apakah novel ini juga berunsur sama? Stalker, gadis kecil misterius di toko bunga, apartemen sebelah tanpa suara, surat-surat tanpa identitas jelas, dan kota-kota tua di Jakarta. “He sounds sweet meskipun nggak tahu batasan yang memisahkan sweet dan creepy.”—hlm. 246 –EVENTS– Setelah bertanya-tanya tentang siapa pengirim surat-surat itu dan apa alasannya, saya kembali bertanya-tanya sebenarnya apa yang pernah terjadi pada diri tokoh utama jaman dulu? Rahasia apa lagi yang akan membuat twist luar biasa? Selain cerita yang penuh teka-teki, budaya Jepang juga cukup kental di sini. Terutama rutinitas minum teh dengan segala aturannya. “Meskipun banyak etikanya, tujuan dari upacara minum teh adalah untuk mendekatkan penyaji dan tamunya. Dan, yang harus diperhatikan penyaji bukan keteraturan, tapi kenyamanan tamu.”—hlm. 102 –KEUNIKAN– Setiap surat misterius yang Emina baca sering menunjukkan sebuah lokasi tua di Jakarta. Seperti Nillmij, Noordwijk, Planetarium Jakarta jaman dulu, Jembatan Intan, Museum Taman Prasa, dan lainnya. Kemudian, dari surat berisi lokasi itu diadakanlah midnight excursion. Surat-surat itulah yang membawa mereka ke titik-titik bersejarah kota Jakarta dan merupakan bentuk konkret dari kata huĂŁngrĂșgĂ©shĂŹ perasaan yang didapat ketika mengenang kisah-kisah lama yang kita lalui bersama seseorang yang kini menjauh dari kehidupan kita. “Cara hidup manusia tidak tergantung pada waktu. Mungkin yang memengaruhi cara hidup mereka adalah diri mereka sendiri.”—hlm. 213 Nillmij source google –CHARACTER– Bagi saya, selain karakater Emina yang unik—sering ngomong babi, ceplas-ceplos, berani—ada karakter si stalker yang sama kuatnya. Hal ini sangat berhasil menambah misteri novel berkaver putih ini. “Dia memang freaky. Everything up to here is freaky. Tapi all gestures—grand or mediocre—akan selalu kelihatan freaky kalau dilakukan orang yang nggak kita suka, kan?”—hlm. 150 “Tapi, kenapa?” “BECAUSE HE’S CUTE.”—hlm. 152 Berkali-kali film Doctor Who disebut dalam novel ini. Hal ini membuat saya jadi mencari tahu tentang film itu dan ternyataaa
 gile. Dari info yang saya dapat Doctor Who ceritanya keren. Pengen deh nonton. Soalnya cocok banget buat yang suka misteri dan sci-fi. Serial ini menceritakan petualangan seorang Time Lord—sesosok alien humanoid penjelajah waktu yang dikenal sebagai Doctor. Ia mengeksplorasi alam semesta dengan TARDIS’, sebuah pesawat luar angkasa penjelajah waktu yang berkesadaran. “Orang yang bisa mencintai orang lain karena esensinya, hal paling dasar yang membuat orang itu dirinya’.”—hlm. 249 FAVORIT SAYA WAKTU ABEL GOMBAAAAAAL!!! Di atas sudah saya katakan, kan kalau Abel menderita fobia aneh karena suatu tragedi? Nah karena fobianya itu ia pun jadi penutup, pendiam, malah kalau lagi sama Emina, ia terasa seperti anak kecil dan orang tuanya. Tapi siapa sangka kalau gitu-gitu Abel juga bisa gombal lho!! Serius saya senyum-senyum gak jelas terus ngakak waktu baca. “I’d love to do more things with you. It’d be fun.“—hlm. 267 Menariknya lagi dari novel ini juga disisipi informasi bahasa prancis, contohnya kata ini nih. “Les avions en papier.” pesawat kertas Kalau orang yang nggak tahu pasti baca kalimat biasa aja, ternyata begini bacanya “Lezavyongzongpapye.” Dari sini saya punya asumsi, jangan-jangan nama penulis juga dari bahsa prancis?😧 Iyakah?? Oh ya, di novel ini juga ada ilustrasi-ilustrasi yang kadang mencerahkan imajinasi tapi kadang juga tambah nggak mau berhenti baca. Ilustrasi isi novel – surat-surat yang diterbangkan dengan balon perak ke apartemen Emina –KEKURANGAN– Ada di paragraf pertama saya. Banyak fast move jadi saya kadang harus baca ulang. Juga karena bahasanya yang njlimet, untungnya itu cuma terasa di awal karena setelah saya membaca lebih jauh saya mulai bisa beradaptasi dengan ceritanya Yang lainnya yang masih kurang yaitu misteri si stalker ngirim hyacinth dan surat-surat kuno. Kenapa? Kupikir itu ada kaitannya dengan maksud surat itu di tulis, ternyata nggak dijelaskan. Masih menjadi misteri hingga akhirnya saya selesai mereview. “Buku bekas punya lebih dari sekedar cerita yang tertulis di kertas-kertas di dalamnya. Ada cerita dalam dirinya.”—hlm. 146 Overall, saya sangat suka cerita ini. Dari misteri, menuju persahabatan, percintaan, nostalgia, dikasih twist yang bikin syok, terus antiklimaks yang bikin senyum-senyum. Complicated banget! Ish Abel nyebelin! RECOMMENDATION Bagi kalian yang suka cerita roman berbau misteri, cerita bertema full-blown romance, kalian wajib baca karya sastra satu ini! Kualitas terjamin nomor satu karena pengarang terkenal telah memperoleh penghargaan sastra di mana-mana. –SSSSTTTT!!!– Ketika saya tahu tentang fobia yang dihadapi Abel, seketika pikiran saya langsung melayang dengan hubungan Abel-Emina. Kalau mereka saling jatuh cinta, what will happen? Mereka nggak mungkin saling menyentuh. Bikin greget kan? “Yang lebih menakutkan daripada apa pun yang kita takutkan adalah kalau kita terus-terusan merasa takut.”—hlm. 136 QUOTES “Kematian hanya mengambil satu dari mereka. Masalahnya, yang ditinggal masih berusaha mengejarnya, berharap kematian mau mengembalikan apa yang ia ambil.”—hlm. 1 “Penampilan, bagi orang dewasa, itu seperti baju untuk manusia transparan—membuat orang sadar kalau mereka ada.”—hlm. 41 “Bukannya menemukan orang yang bersedia menghabiskan waktu untuk mendengarkan kamu itu lebih penting daripada memaksakan diri untuk dilihat orang yang bahkan nggak peduli?”—hlm. 43 “Jangan pernah membaca karena ingin dianggap pintar; bacalah karena kamu mau membaca, dan dengan sendirinya kamu akan jadi pintar.”—hlm. 72 “Persepolis is a ruin, but it’s beautiful.”—hlm. 153 “Kamu alasan dia pulang ke sini.”—hlm. 160 “Karena kamu bukan keluarga saya! Kalau saya berbuat bodoh sekali saja, saya bisa dengan mudah kehilangan kamu, dan saya nggak mau kehilangan kamu!”—hlm. 170 “Ketika seorang lelaki tidak dikenal memegang tanganmu dan mengajakmu berlari, berlarilah dan jangan pernah lepaskan dia.”—hlm. 178 “Cara bertemu yang luar biasa menunjukkan kesempatan untuk mengalami sesuatu yang luar biasa.”—hlm. 178 “Luka dari masa kecil itu lebih sulit disembuhkan daripada yang kamu dapat setelah dewasa.”—hlm. 200 “Ini rumit. Menyatakan perasaan itu kerjaan anak SMA dan angakatan 80â€Č-an ke bawah. Zaman sekarang, orang-orang menyatakan perasaan secara tersirat.”—hlm. 202 “Le premier verre est aussi doux que la vie, le deuxiĂšme est aussi fort que l’amour, le troisiĂšme est aussi amer que la mort.”—hlm. 207 “Berkat dia, saya jadi mencintai diri sendiri; karena dalam hati saya, dalam setiap hari yang saya lalui, ada dirinya.”—hlm. 233 “YĂ”i yuĂĄn wĂș fĂšn.”—hlm. 248 Jembatan Intan Jakarta sekarang Source google Terima kasih kepada kak Alvina Ayuningtyas atas hadiah giveaway-nya 😚 InformasiAwal. TRIBUNNEWSWIKI.COM - Jakarta Sebelum Pagi adalah novel karya salah satu penulis Indonesia, yakni Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie. Novel ini diterbitkan oleh PT Grasindo pada Februari 2017. Novel ini memiliki ukuran 19 x 13 cm. Tebal halaman adalah 280 halaman. Novel Jakarta Sebelum Pagi karya dari Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie. Judul Jakarta Sebelum Pagi Penulis Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta Tahun Terbit 2017 Cetakan Kedua Jumlah Halaman 270 Sekilas Tentang Jakarta Sebelum Pagi Jakarta Sebelum Pagi merupakan karya ketiga kak Ziggy yang kubaca, setelah terlebih dahulu menamatkan Di Tanah Lada dan Semua Ikan di Langit. Seperti biasa, gaya bercerita khas kak Ziggy yang membumbui setiap kalimat dalam novel ini, sekali lagi sukses menghipnotisku sebagai pembaca, membuat aku makin tertarik untuk terus mengulik karya-karyanya yang lain. Setelah memboyong novel ini di tahun 2017 silam, ternyata Jakarta Sebelum Pagi menjadi salah satu novel yang paling sering kubaca ulang. Mungkin, sudah empat atau lima kali. Meskipun bahasa penulisannya terbilang rumit dan sulit dipahami di awal-awal membaca, namun jalan ceritanya terbilang ringan, berisi, kocak, dan tentu saja kisahnya sangat menarik. Yah, biarpun udah tamat dibaca berkali-kali, tapi tetap saja reviewnya baru kuselesaikan hari ini dong setelah sekian lama tersimpan di kotak draft. Novelnya Bercerita Tentang Apa, Sih? Tokoh utama dalam novel ini ini merupakan seorang perempuan muda bernama Emina Eh, jangan disamain sama merek kosmetik yaa, itu benaran nama tokohnya. Kisah dimulai ketika Emina bercerita tentang seorang stalker yang acap mengirim bunga ke apartemennya kepada sahabat kerjanya, Nissa. Tentu saja Nissa meminta Emina untuk bersikap layaknya warga Ibukota pada umumnya; jangan digubris, stalker itu berbahaya, kalau perlu lapor polisi. Namun, Emina justru tertarik menyelidiki sang stalker. Penyelidikan itu berujung pada pertemuan dengan tokoh Suki; gadis kecil keturunan Jepang yang sangat menyukai upacara minum teh, hingga sang pemuda Stalker; Abel. Kesemua tokoh yang dihadirkan sangat unik. Suki, Abel, Nenek, Kakek, Nin, hingga pak Meneer. Semua dengan karakter unik dan rahasianya masing-masing, hal ini menjadi salah satu poin menarik dalam alur cerita Jakarta Sebelum Pagi. Emina sendiri adalah tokoh yang kocak dan apa adanya; kadang-kadang malah bercanda saat serius. Dia juga mudah terbawa suasana oleh buku bacaannya. Lihat saja, setelah menamatkan buku 'Animal Farm' yang dipinjamnya dari pak Meneer, dia mulai membahas-bahas babi dalam setiap obrolannya; Menyebut Nissa sebagai Yanpi, atau stalkernya yang dikategorikan sebagai babirusa. Haha ada-ada saja. Untung Nissa pengertian. Jujur saja, aku sendiri nggak bisa berhenti ketawa karena kekonyolan si Emina ini yang enggak hanya terjadi dalam perilakunya, tapi juga di dalam pikirannya. Misalnya, saat dia sedang ada di momen yang sedih, tiba-tiba dia memikirkan sesuatu yang konyol. Yang baca enggak jadi sedih, dong, malah jadi ketawa. Saat akhirnya Emina berhasil bertemu dengan Abel, ternyata keseruan cerita belum berakhir. Ada banyak sekali misteri dan rahasia yang mesti diungkap. Cover Depan Jakarta Sebelum Pagi Emina dan sang Stalker lantas menyusuri bangunan-bangunan tua di kota Jakarta saat dini hari demi memecahkan suatu rahasia dari setumpuk surat cinta tanpa penulis; potongan-potongan surat yang acap dikirim Abel kepada Emina lewat operasi balon terbang itu, ternyata bukan tulisan si Abel. Ada alasan khusus mengapa petualangan itu harus dilakukan saat fajar belum menyingsing, saat klakson belum terdengar gaduh di Ibukota. Dari sini pula kecocokan alur cerita dengan judul novel mulai terasa. Semakin jauh membacanya, pelan-pelan setiap pintu rahasia akan terbuka, dan saat itulah kita seolah dibuat 'makin' mengenal tokoh-tokoh yang ada, dan akan sampai pada momen-momen mengharukan saat rahasia yang mereka cari pada akhirnya terbuka. Penasaran seperti apa keseruan emina dan tokoh-tokoh lainnya dalam cerita ini? Kalian bisa baca sendiri ceritanya, yaaa. Banyak hal menarik yang bisa ditangkap ketika membaca Jakarta Sebelum Pagi. Pembaca diajak untuk mengenal lebih dekat kehidupan para tokoh, menjelajah bangunan-bangunan tua bersejarah di Ibukota, dan tentu saja di beberapa bagian kita diajak untuk memaknai soal ketegaran cinta yang diperlihatkan oleh tokoh-tokohnya. Fyi, novel ini telah dinobatkan sebagai Karya Fiksi Terbaik Indonesia 2016 Versi Majalah Rolling Stone tertera di cover depannya. Last .... Novel ini recommended buat kamu yang ingin membaca kisah romance yang berbeda dari kebanyakan cerita yang ada. ResensiBuku Jakarta Sebelum Pagi, Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie Perempuan Membaca. Februari 24, 2019 februari 2019, fiksi, Review Iffah Hannah.
Judul Jakarta Sebelum Pagi Penulis Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie Penerbit Grasindo Tahun Terbit Cetakan pertama, Mei 2016 Tebal Halaman 270 “I’m abnormal, and proud.” hal 161 Sinopsi “Jam tiga dini hari, sweter, dan jalanan yang gelap dan sepi
. Ada peta dan petunjuk; dan Jakarta menjadi tempat yang belum pernah kami datangi sebelumnya.” Mawar, hyacinth biru, dan melati. Dibawa balon perak, tiga bunga ini diantar setiap hari ke balkon apartemen Emina. Tanpa pengirim, tanpa pesan; hanya kemungkinan adanya stalker mencurigakan yang tahu alamat tempat tinggalnya. Ketika–tanpa asa takut–Emina mencoba menelusuri jejak sang stalker, pencariannya mengantarkan dirinya kepada gadis kecil misterius di toko bunga, kamar apartemen sebelah tanpa suara, dan setumpuk surat cinta berisi kisah yang terlewat di hadapan bangunan-bangunan Kota Jakarta. Resensi Kalau berselera dengan sajian romance yang absurd, absurd dan absurd sengaja diperbanyak dan ga menye-menye, Jakarta Sebelum Pagi bisa jadi pilihan yang tepat. Novel ini bisa masuk dalam kategori absurd-romance-family-friendship-absurd. Dengan alur dan karakter yang absurd pula. Dimulai dari Emina, gadis seriusfobia dan fokusfobia yang menemukan dirinya tengah di-stalker-in babirusa karena wujudnya ambigu antara babi atau rusa. Tak mengindahkan nasihat Nissa The Yan Pi yang berkata bahwa mencari stalker yang menstalker lo itu ga ke-Jakarta-an banget. Penelusuran itu mempertemukan Emina dengan Suki, gadis cilik dua belas tahun yang-nggak-kayak-gadis-cilik-dua-belas-tahun, yang kedewasaannya mengingatkan saya pada Artemis Fowl versi cewek. Rahasia pun terbongkar, kalau ternyata stalker yang melakukan aksi Operasi Bunga Terbang di jendela apartemen Emina selama ini, adalah Cogan The Next Door, yang GGS Ganteng-Ganteng Sinting yang tak lain adalah Abel. Abel hadir tidak kalah absurdnya dengan Emina. Sentuhanfobia dan suarafobia yang dideritanya akibat masa kecilnya yang harus dilewati di tengah Perang Saudara Aljazair. Perang yang tidak hanya merenggut kedua orang tuanya, namun juga keberaniannya menghadapi dunia. Hubungan mereka pun berlanjut. Midnight excursion keliling Jakarta dengan petunjuk surat dari masa lampau, lambat laun memperat mereka. Tempat-tempat yang mereka kunjungi adalah bangunan tua peninggalan jaman penjajah. Seperti kantor Asuransi Jiwasraya, Kali ini bukan lagi antara si stalker dengan yang di-stalker-in, tapi antar tetangga apartemen yang masing-masing punya keanehan sendiri. Abel yang bisa mati kapan saja hanya dengan teriakan atau sentuhan. Dan Emina, yang kadang ucapannya bisa jadi racauan tak berelevansi. Dialog-dialog mereka berdua mengalir apa adanya. Sederhana, abtrak tapi manis yang kadang bisa jadi membingungkan sebagaimana karakter yang dibawa Emina, Bagian tangga darurat dengan selimut, headphone, dan papan tulis di tengah petir malam hari adalah yang paling memorable. Yah, walau ending-nya bikin meringis, sih. “Karena kamu bukan keluarga saya! Kalau saya berbuat bodoh sekali saja, saya bisa dengan mudah kehilangan kamu; dan saya nggak mau kehilangan kamu!” hal. 170 Saya suka bagaimana penulis memunculkan Pak-Ternyata-Bukan-Meneer menjadi kunci hubungan Abel dan Emina. Penambahan karakter para jompo juga menambah warna novel ini. Fakta kalau Emina mudah dekat dengan manula mengingatkan saya dengan sosok nenek di samping rumah pinjaman sewaktu saya KKN di sebuah desa. Yang sebenarnya para manula itu ga cuma pencerita yang ahli, tapi mereka juga bisa jadi pendengar yang baik. Ada selipan pengetahuan random seperti; bahasa kedua resmi di Aljazair adalah bahasa Prancis. Upacara minum teh ala Jepang. Nillmij adalah singkatan nama resmi Jiwasraya. Dan asal-usul nama Emina Nivalis yang cantiiik banget huhuhu Saya juga suka banget sama ilustrasi yang diselipin di tiap sub-babnya. Ketidakkonsistenan antara bahasa formal dan tidak formal menurutku normal-normal saja. Karena penggunaannya berbeda dan melihat siapa tokohnya. Seperti kalau Emina ngobrol bareng Nissa itu pake gue-elo. Sementara Abel dengan santun mempertahankan Saya-kamunya pada Emina. Soal sistem kasta babi yang berserakan dinovel ini bagi saya adalah salah satu kekhasan dari Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie yang selalu terasa baru dan absurd. Penggunaan font yang berganti antara Times New Roman dan Calibri kalau ga salah di beberapa halaman, tanpa alasan yang jelas atau sebenernya akunya yang ga nangkap maksudnya, sih?, sedikit mengganggu. Bintang 4,5 – 0,5 = 4 atas ketidakhati-hatian Grasindo dalam memilih cover. Kaget juga sih waktu nengok covernya I’ll give You The Sun milik Jandy Nelson. Mirip pake banget! Dan ada beberapa butir typo yang sebenarya sangat disayangkan. Terakhir, Kak Ziggy ga pernah bikin aku kecewa, sih. Cmiwiw! “Di buku itu–Hollow City–ada tokoh pemuda Gipsi yang perlahan-lahan jadi invisible. Dimulai dari kakinya, setiap hari, semakin banyak anggota tubuhnya yang jadi nggak terlihat.” “Tumbuh dewasa rasanya seperti itu. Waktu masih kecil, semua orang perhatian. Tapi begitu dewasa, sedikit demi sedikit, kamu hilang dari pandangan. Makannya, orang dewasa pakai makeup, berdandan rapi, pakai baju bagus
. Karena kalau nggak, nggak akan ada yang melihat mereka. Penampilan, bagi orang dewasa, itu seperti baju untuk manusia transparan–membuat orang sadar kalau mereka ada. Karena biasanya, di dunia orang dewasa, orang-orang nggak punya cukup perhatian untuk menunggu kamu bicara dan bilang kalau kamu ada. ” hal 40-41
ArifKeisuke - Jakarta Sebelum Pagi Sumber Unsplash. Buku Jakarta Sebelum Pagi mengisahkan sepenggal kehidupan warga kelas menengah Jakarta. Mungkin kalau istilah dalam handphone nyebutnya lebih ke upper intermediate menuju flagship.Bisa diliat dari lingkungan yang dipotret oleh Ziggy sebagai latar novel ini yaitu kantoran, apartemen, kafe, sudut kota Jakarta dan rumah pak Meneer.
Jakarta Sebelum Pagi – Harus diakui bahwa novel dengan genre misteri memiliki keunikannya tersendiri yang membuatnya digemari oleh berbagai kalangan pembaca novel. Jika Grameds bertanya kepada seseorang yang begitu menggemari novel genre misteri, setidaknya akan ada beberapa hal yang kemungkinan mereka akan jabarkan. Mulai dari alur ceritanya yang begitu sulit ditebak, karakter-karakternya yang unik dan cenderung nyentrik, atau bahkan makna filosofis di dalam cerita tersebut. Meskipun genre misteri bukanlah genre untuk semua orang, mereka yang begitu menggemari novel dengan genre tersebut akan dengan senang hati memburu kisah-kisah misteri baru. Sekilas tentang Novel Jakarta Sebelum PagiDetail Novel Jakarta Sebelum PagiSinopsis Novel Jakarta Sebelum PagiReview Novel Jakarta Sebelum PagiProfil Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie Penulis Novel Jakarta Sebelum PagiRekomendasi Novel Karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie Lainnya1. Semua Ikan Di Langit2. Di Tanah Lada2. Tiga Dalam KayuBuku Best Seller NovelArtikel Terkait Rekomendasi Novel Sekilas tentang Novel Jakarta Sebelum Pagi Beruntung, di Indonesia terdapat banyak sekali novel dengan genre misteri yang tersebar di berbagai toko buku. Novel-novel ini dapat dikatakan memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing, membuat pembaca diberikan pilihan melimpah jika ingin menjajal novel misteri. Di toko Gramedia sendiri, Grameds dapat dengan mudah menemukan berbagai jenis novel misteri yang dapat dikategorikan dari penerbit, penulis, hingga sub-genre dari novel tersebut. Dalam kesempatan kali ini, kami akan mencoba merekomendasikan salah satu novel misteri yang terbilang unik. Judul dari novel ini adalah “Jakarta Sebelum Pagi”, karangan penulis dengan nama yang cukup unik dan menarik banyak perhatian Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie. Buku ini kali pertama terbit pada Februari 2016 oleh penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia Grasindo. Sebelum kita mendalami alur dan review mengenai novel ini, mari kita pelajari terlebih dahulu terkait detail buku karya penulis asal Bandar Lampung ini. Yuk, kita simak bersama-sama pembahasan di bawah ini. Detail Novel Jakarta Sebelum Pagi Tahun Terbit Februari 2016 Penerbit Grasindo Jumlah Halaman 280 halaman Panjang dan Lebar Buku 20 cm x 13,5 cm Perkenalkan, namanya Emina, pekerja kantoran biasa dengan keunikannya tersendiri. Dimulai dari namanya saja, tidak ada yang menduga bahwa “Emina” adalah versi kebarat-baratan dari nama “Aminah” khas Timur Tengah. Dan tentunya masih banyak keunikan lain yang sosok tersebut miliki. Kehidupannya juga terbilang normal-normal saja, tidak ada yang begitu spesial kecuali sifat eksentriknya yang membuat hari-harinya lebih dari biasa saja. Masa lalunya juga dapat dikatakan biasa-biasa saja meskipun orang yang kali pertama mendengarnya menganggap itu luar biasa. Orang tua dari Emina sudah meninggal sejak dirinya masih kecil, membuatnya tinggal bersama kakek, nenek, dan adik dari kakeknya di sebuah daerah di kota metropolitan. Dikarenakan rumah tersebut penuh dengan orang-orang tua, Emina menjuluki rumahnya sebagai “rumah para jompo”. Kenormalan dalam hidup Emina berubah seketika saat dia menerima surat misterius dari pengirim yang tidak kalah misterius. Bukannya merasa khawatir atau semacamnya, Emina justru malah tertarik untuk mencari tahu siapa pengirim surat tersebut dan alasan kenapa dia mengirimkan surat ini. Rasa ingin tahu Emina terhadap sang pengirim misterius ini sudah sampai di titik bahwa dia menganggap pengirim surat ini sedang menguntit dirinya. Dan wajar saja Emina berpikir seperti itu, mengingat dirinya mendapatkan surat ini dengan cara yang unik pula. Dalam pencariannya terhadap pengirim surat itu, kelihatannya takdir membawanya untuk bertemu sejumlah orang yang tidak kalah eksentrik dengan dirinya. Emina berkenalan dengan banyak sekali orang-orang unik yang mau membantunya menyelidiki surat misterius ini. Yang pertama ada Suki, bocah SD keturunan Arab-Jepang yang terobsesi dengan seni minum teh ala Jepang. Suki mempunyai kakak bernama Keiko, yang kebetulan merupakan pemilik dari toko bunga, tidak jauh dari apartemen Emina tinggal. Namun, sosok yang banyak membantu Emina dalam penyelidikannya tersebut adalah Abel. Laki-laki ini menjadi cucu angkat dari keluarga Suki dan Keiko, yang memiliki masa lalu kelam akibat menjadi saksi tewasnya orang tuanya dalam perang kemerdekaan Aljazair. Akibatnya, ini perlahan membentuk phobia Abel akan suara dan juga sentuhan. Meskipun begitu, hal ini tidak menyurutkan Abel untuk menolong Emina mencari tahu makna serta dalang di balik surat misterius ini. Karena phobia Abel yang sudah mencapai tahap kronis, keduanya memutuskan untuk melakukan investigasi terhadap surat misterius ini pada malam hari. Tetapi, selain sosok yang ingin membantu Emina memecahkan masalahnya, ada juga orang yang justru berusaha mencegah Emina untuk tidak berurusan dengan surat misterius tersebut. Adalah Nissa, rekan kerja Emina, yang menyarankan dirinya untuk mengabaikan surat misterius ini. Tentunya bukan tanpa sebab Nissa melarang Emina untuk ikut campur dengan surat misterius ini. Dirinya hanya khawatir dengan keselamatan rekan kerjanya jika dia terus memaksakan untuk menginvestigasi surat misterius ini. Sayang, tampaknya tekad Emina untuk mencari tahu serba-serbi mengenai surat misterius ini sudah bulat. Bersama dengan Abel, Emina mengunjungi satu lokasi ke lokasi lainnya demi menemukan misteri di balik surat ini. Apakah Emina dan Abel berhasil memecahkan dan mengungkap rahasia dari surat misterius ini? Atau justru mereka malah terjerumus ke sesuatu yang lebih besar dari yang mereka kira? Review Novel Jakarta Sebelum Pagi Jika kita mengacu kepada sinopsis di atas, kelihatannya novel Jakarta Sebelum Pagi memiliki cerita yang cukup menjanjikan dan bisa memuaskan pembaca yang mau repot-repot membeli novel ini. Singkatnya, keeksentrikan dan keunikan dari novel ini adalah keunggulan utama yang banyak disinggung pembaca. Grameds bisa lihat dari sejumlah karakter yang sudah disebutkan di atas tadi. Emina, Suki, dan juga Abel, adalah salah satu dari beberapa dari banyaknya karakter yang unik dan eksentrik, sampai-sampai beberapa dari pembaca tidak yakin bisa menemukan sosok macam mereka di dunia nyata. Dan ini bukanlah sesuatu yang buruk di sejumlah mata pembaca. Lagipula, novel Jakarta Sebelum Pagi adalah karangan fiksi, sehingga tidak masalah jika tokoh-tokoh di dalamnya terlihat aneh, unik, nyentrik, atau misterius. Ini semua memang bertujuan untuk menciptakan karakter yang bisa dikenang di ingatan pembacanya. Keunikan novel ini tidak hanya berhenti sampai di karakternya. Justru, alur dari novel ini dianggap oleh sejumlah pembaca sebagai salah satu alur cerita paling unik yang mereka pernah baca. Keunikan dari alur novel ini sudah sampai di titik mereka hampir tidak memahami isi cerita dari novel ini. Gaya kebahasaannya yang terkadang nyeleneh dan seenaknya, alurnya yang terkesan kesana dan kemari, hingga membuat pembacanya kebingungan sudah sampai mana membaca isi dari cerita ini, dianggap sebagai daya tarik yang membuat mereka terus ingin membaca novel Jakarta Sebelum Pagi. Meskipun begitu, karakter dan cerita yang eksentrik tidak bisa memikat semua kalangan pembaca. Malah ada beberapa yang tidak menyukai hal-hal tersebut karena membuat cerita dari novel ini tidak jelas dan tidak terarah, sehingga mereka bingung dalam membacanya. Beberapa malah menganggap alurnya terkesan ngasal, dan dibuat sedemikian rupa agar terlihat “unik”. Memang benar para pembaca menganggap hal ini sebagai “unik”. Tapi, kata “unik” dalam kasus novel Jakarta Sebelum Pagi justru mengarah ke konotasi negatif. Ini diakibatkan karena sulitnya pembaca memahami isi cerita karena betapa “uniknya” novel ini. Ada sejumlah pembaca yang berpikir kalau penulis memiliki terlalu banyak ide dan menuangkannya ke dalam satu novel, sampai-sampai premis dasar dari novel ini terlihat kabur dan tidak jelas. Jadi, sebagai kesimpulan dari review novel Jakarta Sebelum Pagi, novel ini tidak cocok jika kalian mencari cerita misteri model klasik yang fokus terhadap alurnya. Novel ini tidak hanya menekankan keunikan kepada ceritanya saja, tetapi juga karakter-karakternya, dan ini berpotensi membuat pembaca lelah untuk mengikutinya. Meskipun begitu, jika Grameds ingin mencoba mencari sensasi cerita misteri yang belum pernah kalian temukan dalam novel misteri pada umumnya, novel ini adalah novel untuk kalian. Tidak ada satu hal pun dari novel ini yang membuat kalian merasa bosan ketika membacanya. Profil Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie Penulis Novel Jakarta Sebelum Pagi Meskipun novel ini menuai berbagai macam reaksi dari kalangan pembaca di Indonesia, novel Jakarta Sebelum Pagi ternyata pernah mendapat penghargaan dari sayembara Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 2014 silam. Tentunya ini merupakan suatu pencapaian sendiri bagi sang penulis. Nama Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie sudah tidak lagi asing bagi kalangan pembaca karya fiksi di seluruh Indonesia. Selain karena namanya yang unik, wanita kelahiran 10 Oktober 1993 di Bandar Lampung ini sudah menghasilkan banyak novel untuk pembacanya. Terhitung hingga saat ini, Ziggy sudah menulis 27 novel fiksi dengan berbagai macam genre untuk pembacanya. Banyak pembaca dan kritikus novel menganggap karya dari Ziggy memiliki kompleksitas yang unik dan berbeda dari novel-novel lain di pasaran. Selain novel Jakarta Sebelum Pagi, Ziggy juga berhasil membuat karya fiksi yang berhasil memenangkan sayembara Dewan Kesenian Jakarta pada tahun-tahun berikutnya. Cerita berjudul Di Tanah Lada memenangkan juara kedua dalam sayembara tersebut di tahun 2015. Sementara cerita dengan judul Semua Ikan Di Langit berhasil memenangkan posisi pertama sayembara yang sama di tahun 2016. Keunikan dari karya Ziggy mungkin sudah dia dapatkan dari ayahnya. Ziggy, yang merupakan salah satu anak dari 4 bersaudara, ternyata memiliki nama sama dengan saudara-saudaranya, yakni Ziggy. Hanya nama belakang mereka saja yang berbeda satu sama lain. Ziggy bercerita bahwa sang ayah terinspirasi memberi anak-anaknya nama “Ziggy”, karena menyukai salah satu album musisi papan atas David Bowie dengan nama The Rise and Fall of Ziggy Stardust and the Spiders from Mars yang keluar pada tahun 1972. Tidak sampai di situ, Ziggy sendiri ternyata merupakan lulusan Fakultas Hukum dari salah satu universitas ternama, yakni Universitas Padjadjaran Bandung angkatan 2017. Ziggy mengatakan dalam wawancaranya kalau dia mengikuti jejak ayahnya, yang juga merupakan lulusan Fakultas Hukum. Meskipun Ziggy tidak memiliki latar belakang penulis, Ziggy bercita-cita ingin menulis buku anak-anak. Namun, dirinya menyadari bahwa pasar buku anak-anak cukup sulit ditembus di Indonesia, sehingga Ziggy memutuskan untuk menulis novel fiksi saja. Tidak berhenti di sana, Ziggy juga menjelaskan kalau dirinya tidak ingin masuk ke Fakultas Sastra, karena khawatir pemikirannya dalam menulis novel terkekang oleh aturan-aturan pakem yang umum ditemukan ketika seseorang membuat karya novel fiksi. Mungkin itulah yang menjadi beberapa alasan di balik keunikan dari novel-novel Ziggy. Di usianya yang masih menginjak 28 tahun ini, tentu Grameds masih bisa berharap untuk melihat karya-karya Ziggy lainnya, dengan ciri khasnya yang eksentrik dan tidak mudah ditebak ini, di masa mendatang. Rekomendasi Novel Karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie Lainnya Dari penjelasan mengenai latar belakang penulis, sekarang Grameds sudah bisa memahami alasan mengapa novel-novel karya miliknya dapat dikatakan unik dan nyentrik. Selain novel Jakarta Sebelum Pagi, hal ini juga berlaku bagi novel-novel Ziggy yang lain. Dan seperti yang sudah dibahas di atas, Ziggy sendiri sudah menghasilkan 27 novel sejak tahun 2010. Ini artinya, Grameds dapat berekspektasi kalau keunikan-keunikan yang terdapat dalam novel Jakarta Sebelum Pagi juga dapat ditemukan di banyak novelnya. Dalam sesi kali ini, kita akan membahas rekomendasi novel karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie yang juga memiliki keunikannya sendiri. Semoga dari beberapa rekomendasi ini, ada novel yang cocok dengan selera Grameds, ya! 1. Semua Ikan Di Langit Tadi sudah dibahas bahwa beberapa novel Ziggy berhasil memenangkan penghargaan dari sayembara Dewan Kesenian Jakarta. Salah satunya adalah Semua Ikan Di Langit, yang memenangkannya pada tahun 2016, dan berhasil terbit ke pasaran pada Februari 2017 oleh penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Cukup sulit mendeskripsikan isi dari novel ini. Terdapat banyak hal yang ingin disampaikan oleh Ziggy, dan layaknya novel Jakarta Sebelum Pagi, novel Semua Ikan Di Langit terkesan mencampuradukkan berbagai macam ide di dalam ceritanya. Meskipun begitu, kompleksitas dari novel Semua Ikan Di Langit tidak perlu ditanyakan lagi. Jika Grameds ingin mencoba untuk memahami isi dari novel ini secara perlahan dan tidak terburu-buru dalam menyelesaikannya, kalian bisa jadi akan disuguhkan salah satu karya terbaik dari Ziggy. 2. Di Tanah Lada Sedikit berbeda dengan novel sebelumnya, novel Di Tanah Lada tidak berhasil memenangkan sayembara Dewan Kesenian Jakarta. Meskipun begitu, cerita ini tetap mendapat posisi kedua pada tahun 2015 silam, dan terbit ke pasaran pada November 2015 oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama. Dan kali ini, novel Di Tanah Lada memiliki sinopsis yang sedikit lebih mudah dipahami. Novel ini menceritakan petualangan anak yang dianggap tidak berguna oleh ayahnya bernama Ava bersama dengan anak laki-laki misterius dengan panggilan P. Kendati lebih mudah dipahami, alur dari novel Di Tanah Lada justru lebih menohok dibandingkan dengan karya Ziggy biasanya. Grameds harus mempersiapkan mental dengan baik karena di dalamnya, akan banyak plot twist yang datang entah dari mana, menggoyahkan hati dan pikiran. 2. Tiga Dalam Kayu Novel Tiga Dalam Kayu adalah novel terakhir yang akan direkomendasikan kepada Grameds. Novel yang satu ini baru saja terbit pada 22 Maret 2022 oleh penerbit Kepustakaan Populer Gramedia. Novel ini dapat dengan cepat mengambil hati pembacanya. Novel Tiga Dalam Kayu mengambil latar belakang pada masa depan, di mana perpustakaan menjadi lokasi yang tidak lagi dikunjungi orang. Namun, ternyata masih ada sejumlah aktivitas di dalamnya yang melibatkan seorang gadis muda beserta buku-buku di tempat tersebut. Perlu Grameds ketahui bahwa sekelumit sinopsis novel Tiga Dalam Kayu tidak menggambarkan utuh isi cerita dari novel ini. Selain itu, terdapat pula adegan kekerasan yang kurang sesuai jika dibaca oleh anak-anak di bawah umur. Seperti novel sebelumnya, sebaiknya Grameds mempersiapkan diri dengan baik sebelum terjun membaca novel ini. Itulah review novel Jakarta Sebelum Pagi juga rekomendasi novel lain karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie. Novel-novel tersebut dapat kalian temukan di Sebagai SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis M. Adrianto S. BACA JUGA
Terharu itu kesan saya setelah membaca buku ini. Sekali lagi apresiasi untuk Fauz Noor dan kita tunggu novel pembuka hidayah jilid ke-4 nya. [ ] IDENTITAS BUKU. Judul: Pembuka Hidayah Novel Biografi Uwa Ajengan Buku Ketiga Pengarang: Fauz Noor Zaman Penerbit : Tapak Sabda (Sabda Book's) Cetakan 1: Juli 2022 ISBN: 978-623-99450--8

Jakarta Sebelum Pagi Kisah yang Dilubangi Ketidaksempurnaan Judul Jakarta Sebelum Pagi Penulis Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie Ginger Elyse Shelley/Zee Tebal 270 halaman Penerbit Grasindo Genre Romance Tahun terbit 2016 ISBN 978-602-375-484-7 Sinoć, kad se vratih iz topla hamama, Prođoh pokraj baơte staroga imama; Kad tamo, u baơti, u hladu jasmina, S ibrikom u ruci stajaơe Emina. -Emina, Aleksa Ơantić- *** Kisah ini bercerita tentang Emina, gadis yang mendapatkan namanya dari sebuah puisi itu cuplikannya diatas, dia, ya, bisa dibilang, aneh, suka ngomongin babi-karena pengaruh buku yang ia baca Animal Farm-, dan kadang-kadang suka ngelantur, kepo pula. Gadis yang hidup diantara para jompo yang berjiwa muda. *** Dimulai dari kisahnya yang mendadak curhat ke Nissa, kawan seperkantoran sekaligus yan pi -kulit dim sum yang dibuat dari daging babi yang dipukul-pukul- -sejenis panggilan sayang dari Emina untuk Nissa- kesayangannya tentang asal muasal namanya yang ternyata berasal dari judul puisi tentang mbak-mbak yang rambutnya wangi bunga hyacinth, bukan dari merek kosmetik. Juga tentang karangan bunga yang dikirimkan padanya menggunakan balon perak ke balkon apartemennya, dan kesemua bunga itu adalah bunga dari puisi Emina, dan di salah satu batang bunga hyacinth itu, terukir namanya, Emina’. Dan kekepoannya yang teramat sangat membawanya masuk ke dalam toko bunga -juga sebagai kafe- di sebrang apartemennya. Membuatnya bertembung dengan Suki, gadis kecil yang dewasa dan pintar tapi bermuka masam, yang diam-diam telah memerhatikannya. Belakangan ini dalam karangan bunganya terselip sebuah surat. Kekepoannya jugalah yang membuat dia mengumpulkan keberanian yang enggak seberapa untuk mencoba mengetuk pintu apartemen tetangga, pintu sang stalker, ketukannya yang pelan, dengan tak disangka, malah membuat sang stalker terkena panic attack. Ah, bukan, bukan karena Emina jelek ataupun suaranya seperti kodok. Dia memunyai Ligyropobhia. Dan Haphephobia. Sejak kejadian itu, Emina dan Abel-si stalker-, menjadi lebih dekat. Bersama mereka berusaha memecahkan misteri dibalik pengirim surat -yang rupanya tidak ditulis Abel-, menjajaki tempat-tempat kenangan yang terlupakan oleh waktu dalam surat pada dini hari, dan, ah, cinta tumbuh disini. Pencariannya terhadap penulis surat membawanya menuju sebuah fakta, dan membeberkan cerita kasih yang tak bisa dipersatukan karena ketidaksempurnaan. *** Pada buku kali ini kak Ziggy melakukan perombakan besar dalam hal gaya penulisan, dari yang biasanya serius, sekarang pembawaannya lebih jenaka dengan perpaduan dari bumbu-bumbu khas Ziggy’. Dengan masih mempertahankan ciri khas darinya, dengan luwes ia memberi pengetahuan dalam permainan ’nama’ tokoh-tokohnya. Ia juga memberi kita pengetahuan dalam seluruh kisahnya, pengajaran dan terkadang juga renungan. “Haphephobia. Nama fobia terhadap sentuhan itu haphepobhia. Dan, fobia suara itu namanya .... ” aku mengintip layar ponselku sekali lagi, dan mencoba membaca nama penyakit itu dengan benar. “Ligyrophobia” -Hal 172- Walaupun sebenarnya ini adalah novel dengan genre romance, namun saya sebagai bukan penikmat novel romance merasa nyaman membacanya karena novel ini tidak seperti romance yang ada di luaran sana. Novel ini lebih banyak terfokus pada keberadaan komedinya, namun, ketika pada scene yang tepat, Ziggy sepertinya benar-benar mengerahkan segala kemampuannya untuk membuat pembacanya tersipu dan cengar-cengir sendiri, walaupun adegan itu segera dikacaukan oleh Emina sendiri. “Kamu nggak takut lagi?” tanyaku pelan, berusaha nggak terlalu girang. “Masih,” gumamnya, masih berkonsentrasi pada acara jabat jari raksasa dan kurcaci di atas bangku taman. “Tapi, yang lebih menakutkan dari apapun yang kita lakukan adalah kalau kita terus-terusan merasa takut.” “Ya. Tapi kamu harus takut Allah” Ucapanku membuat dia melepaskan tanganku, tapi Abel tertawa keras mendengarnya. -Hal 135 & 136- Saya rasa, ada beberapa kekurangan dalam novel ini, yang pertama penggunaan bahasa yang agak terbelit-belit membuat pembaca yang tidak terbiasa dengan gaya bahasa Ziggy akan kesulitan membaca. Kemudian, penggunaan kalimat kalimat dalam bahasa Inggris yang membuat pembaca sedikit kesulitan, menimbang banyaknya kalimat yang menggunakan bahasa Inggris. Dan yang terakhir adalah penokohan dari Abel yang dirasa kurang greget’ padahal ia adalah tokoh yang memberi andil cukup besar dalam cerita ini, dan juga penggambaran tokoh Abel yang kurang mendetail sehingga menyulitkan membaca untuk berimajinasi mengenai sosok Abel. Terlepas dari semua kekurangan, novel ini layak dibaca menimbang banyaknya pelajaran dan pengetahuan yang dapat kita ambil dari buku ini. Dan dapat saya pastikan pembaca akan terhibur dengan gaya bahasa Ziggy dalam novel ini.

Bacaresensi novel jakarta sebelum pagi novel online: temukan daftar resensi novel jakarta sebelum pagi cerita di Goodnovel, Beranda / Kata kunci / resensi novel jakarta sebelum pagi. Filter dengan. Status pembaruan. Semua Sedang berlangsung Selesai. Sortir dengan. Populer Rekomendasi Rating Diperbarui. Penulis Ziggy Zezsyazeoviennazabriskie Penyunting Septi Ws Penerbit Grasindo Tahun Terbit Cetakan Kedua, Februari 2017 Halaman 270 ISBN 978-602375-843-2 Mawar, hyacinth biru, dan melati. Dibawa balon perak, tiga bunga ini diantar setiap hari ke balkon apartemen Emina. Tanpa pengirim, tanpa pesan, hanya kemungkinan adanya stalker mencurigakan yang tahu alamat tempat tinggalnya. Ketika –tanpa rasa takut- Emina mencoba menelusuri jejak sang stalker, pencariannya mengantarkan dirinya kepada gadis kecil misterius di toko bunga, kamar apartemen sebelah tanpa suara, dan setumpuk surat cinta berisi kisah yang terlewat di hadapan bangunan-bangunan tua Kota Jakarta. My Review Akhirnya, satu lagi karya Ziggy yang saya baca. Entah kenapa saya masih penasaran dengan karya-karya penulis bernama unik ini meskipun beberapa novelnya kurang saya sukai. Hal itu pernah saya bahas di sini. Kembali lagi ke Jakarta Sebelum Pagi, sejak awal saya dibuat sangat tertarik dengan blurb-nya yang misterius. Seolah-olah buku ini akan bercerita tentang usaha Emina mencari tahu siapa stalker-nya dan apa hubungannya dengan surat-surat misterius itu. Kenyataannya, sosok si stalker sudah diberi tahu di bagian awal cerita nggak awal banget, sih, tapi menurut saya masih di bagian awal novel. Namanya Abel, korban Perang Aljazair, dan fobia terhadap suara dan sentuhan. Ternyata Abel adalah cucu dari teman kecil Emina dulu yang tinggal di sebelah rumah kakek-neneknya. Abel ingin kembali berteman dengan Emina tetapi terlalu malu untuk memulai sehingga menggunakan cara unik, mengirim bunga dengan tiga balon perak, melalui pertolongan Suki, gadis kecil yang bekerja di toko bunga. Kekuatan novel ini bukan terletak pada alurnya yang biasa saja, melainkan keunikan tokoh-tokohnya. Emina sebagai tokoh utama adalah perwakilan millennial zaman sekarang, bekerja di perusahaan karena tidak tahu mau melakukan apa lagi selain bekerja, hidup sendiri di apartemen karena orang tuanya sudah meninggal, dan seminggu sekali berkunjung ke rumah kakek-neneknya yang dia sebut dengan Rumah Para Jompo. Dia juga berteman dengan seorang kakek yang tinggal di sebelah Rumah Para Jompo dan memanggilnya Pak Meneer. Sering menggunakan bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari dan terobsesi dengan babi setelah membaca buku Animal Farm. Celetukan-celetukan Emina khas sekali, kadang ditandai dengan tanda kurung yang menyebutkan bukan pengalaman pribadi’. Cara berpikirnya pun seperti anak muda kebanyakan, ingin dilihat orang agar tidak terabaikan dengan cara gonta-ganti warna rambutnya dengan warna-warna ajaib. Selain Emina, ada lagi tokoh Suki. Suki inilah yang disebut sebagai gadis cilik misterius di toko bunga. Toko bunga sekaligus tea room. Toko bunga tersebut milik kakaknya, Suki membantu menjaga tea room setiap pulang sekolah. Suki digambarkan sebagai anak kecil yang terlalu dewasa dan bijak untuk anak seumurannya. Memegang teguh prosesi afternoon tea dan memiliki banyak hewan peliharaan di apartemennya. Ajaib sekali, anak sekecil Suki sudah ditinggal pergi-pergi oleh kedua orang tuanya dan hanya tinggal bersama kakaknya. Suki ini yang memberi tahu Emina bahwa yang mengirim bunga-bunga dan surat melalui balon perak itu adalah dia dan dia disuruh oleh Abel. Abel adalah pemuda berusia 24 tahun yang fobia suara dan sentuhan akibat trauma yang dia alami saat masih tinggal di Aljazair bersama kedua orang tuanya. Orang tuanya tewas di sana lalu Abel diadopsi oleh Pak Meneer sebagai cucunya. Dia sempat tinggal di Belanda sebelum akhirnya kembali lagi ke Jakarta dan tinggal di apartemen yang bersebelahan dengan Emina. Abel menemukan setumpuk surat-surat misterius yang membuatnya penasaran. Namun, ia tidak ingin penasaran sendiri, ia memberi surat itu kepada Emina, dan akhirnya mereka berdua menyusuri tempat-tempat di Jakarta yang disebutkan dalam surat tersebut. Satu lagi adalah tokoh favorit saya, Nissa. Teman sekantor Emina yang gaya berpikirnya juga mewakili orang Jakarta kebanyakan. Sangat waspada terhadap stalker atau orang aneh yang mengusik hidupnya dan berusaha hidup senormal mungkin seperti orang-orang kebanyakan. Kenapa Nissa yang jadi tokoh favorit saya? Karena dia satu-satunya karakter yang menurut saya normal, yang lainnya aneh semua, hahaha. Namun, seperti yang saya bilang di awal, keanehan itu menjadi kekuatan tersendiri dalam novel ini. Dari alur cerita, novel ini sebenarnya biasa saja. Emina dan Abel yang mengunjungi tempat-tempat di Jakarta yang disebutkan dalam surat. Kanal Molenvliet, Nillmij, Planetarium jadi ini gedung lama, ya? saya baru tahu, dan Museum Taman Prasasti. Bedanya, mereka berdua mengunjungi tempat-tempat itu pada dini hari sekitar jam 3-4 pagi. Kenapa? Karena kalau sudah siang Jakarta ramai dan Abel fobia suara. Hal inilah yang akhirnya membuat novel ini berjudul Jakarta Sebelum Pagi. Sayang sekali, meskipun judulnya Jakarta Sebelum Pagi, penggambaran suasana tempat-tempat bersejarah yang dikunjungi Abel dan Emina pada dini hari tersebut malah kurang tergali dan kurang menggerakan cerita, kecuali Abel dan Emina yang semakin akrab setelah kunjungan-kunjungan itu. Poin utama dalam novel ini adalah benarkah surat-surat itu milik Pak Meneer dan kepada siapa surat itu ditujukan? Apakah ada hubungannya dengan teman Pak Meneer yang sakit bertahun-tahun dan tak pernah keluar dari kamarnya? Kemisteriusan Pak Meneer dan temannya inilah yang membuat saya terus membaca novel ini. Sejak membaca surat-surat tersebut, saya sudah mendapat sedikit gambaran tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan pasangan tersebut. Ternyata tebakan saya meleset sedikit dan saya ikut terkejut dengan apa yang terjadi pada teman misterius Pak Meneer. Akhir kata, meskipun bukan yang paling seru, novel Jakarta Sebelum Pagi bisa menjadi bacaan ringan di kala penat melanda. KomentarArtikel : Jakarta Sebelum Pagi adalah Jakarta Sebelum Realita. Komentar Artikel : Jakarta Sebelum Pagi adalah Jakarta Sebelum Realita Resensi Buku Jakarta Sebelum Pagi Karya Ziggy Zesyazeoviennazabrizkie 20 Agustus 2021 17:00 Diperbarui: 20 Agustus 2021 17:03 4156 1. Identitas Buku: KEMBALI KE ARTIKEL. Judul Jakarta Sebelum Pagi Penulis Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie Penerbit Pt. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta 2017 Jumlah halaman 280 halaman ISBN 978-602-375-843-2 Rating buku 4,5🌟 “Jam tiga dini hari, sweter, dan jalanan yang gelap dan sepi 
. Ada peta, petunjuk; dan Jakarta menjadi tempat yang belum pernah kami datangi sebelumnya.” Mawar, hyacinth biru, dan melati. Dibawa balon perak, tiga bunga ini diantar setiap hari ke balkon apartemen Emina. Tanpa pengirim, tanpa pesan; hanya kemungkinan adanya stalker mencurigakan yang tahu alamat tempat tinggalnya. Ketika—tanpa rasa takut—Emina mencoba menelusuri jejak sang stalker, pencariannya mengantarkan dirinya kepada gadis kecil misterius di toko bunga, kamar apartemen sebelah tanpa suara, dan setumpuk surat cinta berisi kisah yang terlewat di hadapan bangunan-bangunan tua Kota Jakarta. Ini kedua kalinya aku membaca karya Ziggy. Sebelumnya aku pernah membaca karya Ziggy yang berjudul Di Tanah Lada. Sebenarnya aku sempat berniat menyelesaikan buku ini dalam waktu dua hari. Entah apa yang terjadi padaku. Aku benar-benar dibuat penasaran dengan cerita dalam novel ini. Aku mulai membaca novel ini pada pagi hari dan membaca kedua kalinya niatnya mau dicicil bacanya saat sore, eh, aku tidak bisa berhenti membacanya sampai halaman terakhir! Jika ditanya apakah aku menikmati novel ini? Jawabannya sangat menikmati. Namun, kalau boleh jujur pada bagian awal aku agak sedikit bosan. Mungkin semua itu kurasakan karena aku baru pertama kali membaca novel dengan karakter seperti Emina. Setelah lembar demi lembar berlalu, aku mulai paham, ternyata Emina itu tipe manusia yang ceriwis. Hihi. Aku sampai beberapa kali tidak bisa berhenti tergelak gara-gara si Emina yang tidak kehabisan bahan bicara soal babi. Seperti kata Abel, Emina sepertinya cocok menjadi pelawak. Seperti novel Ziggy yang kubaca sebelumnya, tidak lengkap kalau tidak menguras air mata pembaca. Interaksi Emina dan Abel membuatku gereget. Apalagi saat Abel menyindir Emina. Abel bilang begini, “Kenapa sih kamu selalu ngomong pakai bahasa Inggris? Saya kan nggak pernah ngomong bahasa Arab ke kamu?” Dan Emina butuh tiga paragraf untuk menjawab pertanyaan Abel. Sumpah gokil habis! Kebayang, kan, betapa ceriwisnya si Emina? Konflik dalam novel ini juga bikin gereget. Apalagi plot twistnya, wow, wow, wow, bikin sesak napas eh, bercanda 🙄. Pokoknya aku sukaaa novel ini. Salut banget, deh, sama Ziggy. Rasanya masih tidak rela jika harus berpisah begitu saja sama Emina, Abel, Suki, Para Jompo, Kak Keiko dan si calon mama muda Nissa si korban ceriwis Emina setiap hari. Bicara soal kekurangan, aku sempat menemukan beberapa tipo sama masih ada beberapa hal yang menggantung. Selebihnya oke dan menghibur. Apa yang terjadi pada Jakarta Sebelum Pagi? Bacalah novel ini dan kau akan tahu bahwa cinta tanpa batasan itu benar adanya. Oh, iya, aku baca novel ini lewat aplikasi Ijakarta. .
  • m4k842umcq.pages.dev/480
  • m4k842umcq.pages.dev/71
  • m4k842umcq.pages.dev/316
  • m4k842umcq.pages.dev/285
  • m4k842umcq.pages.dev/60
  • m4k842umcq.pages.dev/493
  • m4k842umcq.pages.dev/367
  • m4k842umcq.pages.dev/458
  • resensi novel jakarta sebelum pagi